Perbedaan Controller PWM dan MPPT, Mana yang Lebih Baik?

Ada dua jenis controller panel surya, yaitu PWM dan MPPT. Apakah perbedaan controller PWM dan MPPT, dan mana yang lebih baik?

Sebagaimana yang telah diketahui, panel surya  digunakan untuk mengubah energi cahaya menjadi energi listrik sehingga sering disebut sebagai fotovoltaik. Output dari panel surya adalah tegangan DC bervoltase rendah. Untuk mencegah tegangan berlebih, panel surya dipasangi oleh controller. Ada dua jenis controller yang dikenal, yakni controller PWM dan MPPT. Apakah perbedaan controller PWM dan MPPT, dan mana yang lebih baik?

Mengenal Controller PWM dan MPPT

Saat ini terdapat dua jenis utama controller panel surya, yakni controller PWM dan MPPT. Controller PWM berbentuk sakelar yang menghubungkan panel surya menuju baterai. Sedangkan controller MPPT memungkinkan pengambilan daya maksimum dari panel surya. Daya tersebut digunakan untuk mengubah kekuatan dalam memasok tegangan baterai dan juga beban.

Baca Juga: Pentingnya Solar Controller untuk Panel Surya

Controller PWM

PWM merupakan singkatan dari Pulse With Modulation. Sebagaimana namanya, alat ini memang berfungsi mengontrol pengisian akumulator pada panel surya. Ketika akumulator nyaris penuh, pengendali daya ini perlahan mulai menurunkan daya yang masuk ke sana. Hal tersebut bertujuan untuk mengurangi kejenuhan akumulator. Dari segi biaya, harga controller ini cukup terjangkau dan sudah ada dalam berbagai bentuk serta ukuran.

Controller dengan sistem PWM ini memiliki beberapa kekurangan. Pertama, tegangan PWM harus disesuaikan dengan tegangan dari akumulator. Kedua, kapasitas controller PWM terbatas, hanya sekitar 50-60 ampere. Ketiga, ketika cuaca kurang bagus, tegangan output yang dihasilkan controller PWM akan mengikuti tegangan panel surya, bukan justru mengontrolnya.

Supaya bisa swadaya energi, Anda wajib juga memahami cara merakit pembangkit listrik tenaga surya rumahan sehingga lebih hemat
Pada dasarnya, baik controller PWM maupun MPPT memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, tergantung dari sistem dan skala pembangkit listrik tenaga surya yang dibangun.

Controller MPPT (Maximum Power Point Tracking)

Kepanjangan dari MPPT adalah Maximum Power Point Tracking. Seperti pada controller PWM, alat ini juga berfungsi mengatur pengisian akumulator. Controller MPPT juga bisa mengoptimalkan kinerja dari panel surya dengan akumulator.

Misalnya dalam panel surya tertulis Imp (arus maksimal) sebesar 10 ampere dengan Vmp (tegangan maksimal) sebesar 24 volt. Hal tersebut berarti panel surya memiliki kapasitas daya sebesar 24 x 10 = 240 watt. Kalau mau memperoleh daya itu, panel surya harus beroperasi di tegangan 24 V dan arus 10 A.

Akan tetapi, jika akumulatornya diisi daya dengan tegangan di bawah itu, maka kekuatan dayanya juga turut berkurang. Misalnya tegangan akumulator hanya sebesar 12 V, tegangan dari panel surya juga akan berkurang menjadi 12V. Daya yang dihasilkan juga menurun, bukan lagi 240 W, namun hanya 120 W. Untuk mengatasinya, dibutuhkan sistem MPPT yang bisa mengonversi tegangan output panel surya yang tinggi menjadi lebih rendah sesuai kebutuhan akumulator.

Ketika pengisian, MPPT akan meningkatkan arus DC yang masuk ke akumulator sehingga kestabilan tegangan sebesar 24 V bisa tetap terjaga. Jadi daya yang dihasilkan oleh panel surya tetap 240 Watt. Karena tegangan akumulator hanya 12 V, maka dilakukan konversi tegangan dari 24 V menjadi 12 V. Dengan demikian, arus yang melalui akumulator meningkat menjadi 20 A.

Baca Juga: Perbedaan Panel Surya Monocrystalline vs Polycrystalline

Perbedaan Controller PWM dan MPPT

Beberapa utama perbedaan controller PWM dan MPPT antara lain sebagai berikut.

  • PWM digunakan untuk sistem kecil dengan suhu sel surya sedang sampai tinggi (45°C dan 75°C). MPPT bisa bekerja maksimal meski suhu sel surya di bawah 45°C atau di atas 75°C.
  • Tegangan yang dihasilkan panel surya dengan PWM tidak berbeda jauh dari tegangan baterai. Sedangkan panel surya dengan MPPT menghasilkan tegangan lebih tinggi dari panel surya, kemudian mengubahnya sesuai kebutuhan baterai dan beban.

Lalu mana yang lebih baik dipilih? Secara efektivitas, MPPT memang lebih unggul dibandingkan PWM. MPPT memang unggul dalam beberapa hal. Pertama, kualitas pengisian daya baterai lebih baik karena bisa mendeteksi langsung daya dari panel surya. Kedua, satu-satunya controller yang bisa digunakan saat output panel surya hampir sama dengan perbandingan beban.

Keunggulan ketiga MPPT adalah kapasitas panel surya yang ditampung lebih besar dibandingkan dengan PWM controller. Namun dari segi biaya, MPPT controller memang lebih mahal dibandingkan dengan PWM controller. Hal itu wajar karena memang efektivitasnya dalam menghasilkan daya jauh lebih baik.

Jadi itulah perbedaan controller PWM dan MPPT. Kesimpulannya, dari segi efektivitas, MPPT controller memang lebih baik. Namun dari segi harga, PWM controller yang lebih baik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *