Perbedaan Traffic Blog Organik dan Non-Organik
Meskipun ada perbedaan, traffic blog organik dan non organik keduanya bertujuan meningkatkan jumlah pengunjung. Ini ulasan lengkapnya.
Dalam dunia blog, terdapat istilah traffic organik dan non organik. Bagi pemula tentu hal ini masih asing, jadi dalam artikel ini akan dijelaskan perbandingan kedua jenis traffic tersebut. Yang dimaksud dengan traffic sendiri yaitu arus pengunjung yang masuk ke blog. Secara umum, perbedaan traffic blog organik dan non organik terletak pada sumber pengunjungnya.
Traffic organik pengunjungnya masuk melalui hasil pencarian secara alami. Maksudnya, pengguna internet mengetikkan sebuah kata kunci pada mesin pencari seperti Google kemudian memilih website yang tampil pada hasil pencarian. Sedangkan traffic non organik, pengunjungnya didapat melalui kegiatan marketing dengan iklan-iklan berbayar.
Perbedaan Traffic Organik dan Non-Organik
Traffic organik dinilai lebih berkualitas dibandingkan non organik, karena pengunjungnya masuk dari hasil pencarian kata kunci tertentu. Hal ini berbeda dengan traffic non organik yang mendapatkan pengunjung dari link, forum, sosial media, rekomendasi situs lain, dan iklan berbayar.
Traffic organik dapat meningkatkan jumlah kunjungan total pada blog. Biasanya pengunjung melalui mesin pencari baru sekali berkunjung ke blog tersebut. Untuk blog yang digunakan sebagai blog bisnis, traffic organik yang tinggi dapat menaikkan peluang menjual produk barang atau jasa.
Selain itu, traffic organik mampu menaikkan posisi blog pada halaman hasil pencarian. Hal ini disebabkan oleh algoritme mesin pencari yang memberikan peringkat kepada situs berdasarkan kata kunci dan relevansinya dengan situs tersebut. Salah satu aspek penilaiannya yaitu kualitas traffic-nya. Jadi, blog yang memiliki banyak traffic organik cenderung memiliki peringkat tinggi pada halaman hasil pencarian dengan kata kunci tertentu.
Jika Anda ingin mengetahui jumlah traffic organik pada blog, dapat menggunakan situs statistik seperti Histat.com, Google Analytic, atau Freestats.com. Beberapa CMS memiliki perangkat untuk memeriksa sumber traffic dan ada juga plugin yang dapat digunakan untuk menganalisis jumlah dan sumber traffic.
Baca Juga: Tips Meningkatkan Traffic Blog Melalui Media Sosial
Perbedaan traffic blog organik dan non organik juga ada pada waktu yang diperlukan untuk mendapatkan hasil. Traffic organik memerlukan waktu lebih lama untuk mengumpulkan banyak pengunjung. Akan tetapi, hasilnya akan terasa lebih lama. Cara organik bekerja dengan fokus pada pembuatan konten, pembangunan tautan, dan optimalisasi kata kunci.
Traffic organik memerlukan biaya lebih rendah, bahkan bisa gratis dan dapat menjangkau hingga 80 persen pencarian. Namun, hasilnya tak dapat diprediksi dan memerlukan usaha lebih keras dari pemilik blog untuk meningkatkan angka pengunjung. Sedangkan traffic non organik sebaliknya, dapat menaikkan jumlah pengunjung dengan cepat tetapi efeknya juga tidak tahan lama.
Traffic non organik lebih melibatkan iklan berbayar, afiliasi, dan iklan berbayar per klik. Traffic ini sesuai untuk calon pembeli tertarget dan meningkatkan kesadaran terhadap merek Anda. Namun, kekurangannya trafik ini memerlukan biaya besar, kemampuan dalam mengelola iklan, dan traffic dapat menurun jika Anda berhenti membayar iklan.
Bagi Anda yang menggunakan blog untuk bisnis kecil-kecilan, traffic organik cukup menguntungkan karena biaya yang diperlukan rendah, bahkan bisa gratis. Akan tetapi, traffic non organik juga dapat menjadi investasi untuk bisnis Anda. Hanya saja, Anda perlu memastikan pengunjung blog benar-benar tertarget agar tidak rugi.
Teknik traffic organik bergantung pada relevansi konten yang disajikan dalam blog Anda. Dalam jangka panjang, teknik ini mampu menghasilkan pengunjung baru secara teratur dan menghasilkan lebih banyak klik masuk ke blog Anda.
Baik traffic organik maupun non organik, bertujuan untuk menaikkan jumlah pengunjung. Jika pengunjung semakin banyak, penjualan juga semakin meningkat. Tentunya jika Anda menerapkan strategi yang tepat dan sesuai dengan target pasar.
Cara mendatangkan traffic ke dalam sebuah website/blog biasanya dilakukan dengan dua teknik yaitu SEO (Search Engine Optimization) dan SEM (Search Engine Marketing).
Traffic organik menggunakan SEO, sedangkan traffic non organik menggunakan SEM. Teknik SEO menitikberatkan optimasi website dengan cara meningkatkan kualitas konten, sehingga traffic juga semakin meningkat.
Berbeda dengan SEM yang menggunakan iklan berbayar untuk meningkatkan jumlah pengunjung. SEO mampu memberikan efek jangka panjang, tetapi perlu usaha yang konsisten untuk mencapai hasil. Sedangkan SEM memerlukan waktu lebih singkat untuk mencapai jumlah pengunjung tertarget, tetapi hasilnya belum tentu dapat bertahan lama. Umumnya kenaikan trafik terjadi ketika iklan berbayar Anda masih aktif.
Baca Juga: Meningkatkan Traffic Blog/Website secara Efektif
Menggabungkan Traffic Organik dan Non Organik
Meskipun terdapat perbedaan traffic blog organik dan non organik, keduanya bertujuan untuk meningkatkan jumlah pengunjung di blog atau website. Tidak ada satu cara yang lebih baik daripada yang lain karena keduanya mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Untuk mendapatkan hasil terbaik, sebaiknya gabungkan kedua cara tersebut. Ketika Anda memaksimalkan cara-cara organik, biaya yang diperlukan untuk membuat strategi berbayar jadi lebih murah. Berikut ini berbagai cara yang dapat Anda lakukan untuk menaikkan pengunjung blog secara organik dan non organik:
1. Optimasi SEO
Cara menjalankan SEO paling sederhana yaitu diawali dengan riset kata kunci sehingga Anda bisa mendapatkan data berapa banyak pencari kata kunci tersebut dan besarnya persaingan. Dari hasil riset, Anda bisa mendapatkan kata kunci yang tepat untuk memperoleh hasil terbaik di mesin pencari. Setelah itu, lakukan optimasi pada website dengan cara membuat konten dan menyebarkan link konten Anda ke luar.
2. Menjalankan Email Marketing
Email marketing dilakukan untuk memastikan pengunjung blog tidak hanya datang sekali saja. Undang pengunjung masuk ke dalam blog Anda melalui newsletter yang dikirim ke email mereka. Namun, Anda perlu membatasi intensitas pengiriman email. Jangan sampai terlalu sering sehingga menjadi spam bagi mereka.
3. Manfaatkan Media Sosial
Media sosial masih menjadi sumber traffic yang ampuh. Jika dimanfaatkan dengan baik, pengunjung blog Anda pasti akan terus bertambah. Pastikan konten blog Anda mudah dibagikan, caranya dengan meletakkan tombol social sharing pada posting blog. Perhatikan juga elemen visual pada konten dan tambahkan tagar pada postingan berisi tautan. Selain itu, gunakan media sosial yang paling tepat sesuai isi blog Anda.
Baca Juga: Memahami dan Mencegah Invalid Traffic
4. Buatlah Konten Berkualitas
Konten merupakan komponen utama dalam sebuah situs. Dengan konten berkualitas, pengunjung akan selalu kembali untuk mencari informasi di dalam blog Anda. Konten yang menarik juga akan membuat pembaca mau membagikannya kepada orang lain. Konten yang berkualitas antara lain dibangun berdasarkan kata kunci utama, memiliki headline yang kuat, gunakan kalimat sederhana, informatif, dan dilengkapi gambar atau video.
5. Pastikan Blog Mudah Diakses
Lebih dari separuh pengguna internet mengakses blog atau website melalui perangkat mobile seperti smartphone dan tablet. Oleh sebab itu, blog Anda harus ramah terhadap perangkat mobile. Artinya, blog memiliki akses cepat dan responsif ketika dibuka dari smartphone atau tablet. Selain itu, tampilannya juga sesuai dengan layar perangkat. Maka, pilihlah template web yang responsif.
Jadi, perbedaan traffic blog organik dan non organik terletak pada sumber pengunjung, waktu yang diperlukan untuk meningkatkan jumlah pengunjung, dan biayanya. Namun, untuk memperoleh hasil terbaik, Anda perlu mengombinasikan keduanya dalam mendatangkan pengunjung blog.